Joni, Mobile Legend dan Pemilu
Joni, Mobile Legend dan Pemilu.
Pagi itu Joni yang kini menjadi salah satu mahasiswa di salah satu PTN terkenal di Kota Semarang sedang main Mobile Legend, ia hanya bertemankan secangkir Kopi tanpa ada rokok. Karena Joni berfikir rokok dapat menyebabkan serangan jantung dsb, padahal di sisi lain Joni juga berfikir bahwa bila tak merokok tapi sering Misuh² sama saja Jantungan... Hohoho...
Tiba-tiba saat Joni sedang seru²nya Push Turret, ada seorang kawan organisasinya yang menelpon.
Dengan kesal ia mengangkat telvon tersebut.
"Iya ada apa, Boy?"
"Jon, siang kan ada seminar tentang Pemilu, lah terus rencananya di bagian sebelum penutup mau ada pembacaan puisi, Nah teater yang rencana mau ngisi, tiba-tiba membatalkan karena ada hal yang urgent, Kamu bisa ngisi nggak Jo, sekedar baca puisi doang?"
"Ah... Kamu terlalu ribet, yaudah aku yang ngisi, udah ya lagi fokus turret aku!" ucap Joni seraya mematikan telpon dan terus bermain Mobile Legend. Joni kesal karena saat bermain ada dua orang dari temannya yang Afk saat kondisi dalam keadaan unggul, sehingga pertandingan pun tak berimbang 3V5.
Bukan hanya itu, kedua teman lainnya pun saling bacot-membacot sampai akhirnya kondisi justru berbalik dan tim Joni terpojok. Beberapa saat kemudian terdengar bunya "defeat" pertanda kalah.
Dengan kesal Joni mengambil selembar kertas dan pulpen lalu menulis puisi tentang Pemilu.
Dia sedikit mengutip dari salah satu lagu Band Punk yang masyhur.
Setelah menulis puisi ia bersiap² untuk berangkat kuliah, kebetulan saat itu mata kuliah Pendidikan Pancasila, Joni telat sampai Kelas karena macet.
"joni, kenapa kamu telat? " Tanya Pak Dosen.
"Macet Pak." Jawab Joni kalem.
"Lain kali jangan telat, sebagai hukumannya. Kamu harus berpuisi dengan tema Pancasila, terserah mau baca puisinya siapa"
Joni yang sudah biasa membaca puisi, dengan entengnya langsung bersuara. Ia menbawakan Puisi karya Mbah Sujiwo Tejo yang berjudul Mari tak menghafal Pancasila tanpa melihat teks. Setelah selesai ia di perbolehkan duduk.
Hanya beberapa menit dosen menjelaskan, Joni tertidur di bangku pojok paling belakang.
Dalam tidurnya Ia bermimpi bertemu dengan Alm Gusdur..
"Joni kamu mau nyoblos apa di pilpres nanti? "
"Aku masih bingung, guru..."Jawab Joni yang memang menganggap Gusdur sebagai Guru kehidupan.
"Pilih yang memperjuangkan kemanusiaan, karena yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan. Gitu aja kok repot"
Setelah itu Joni terbangun, dan ia kembali merevisi puisi singkat yang ia buat.
Seusai makul, ia pergi ke tempat seminar. Sesampainya di tempat, ia langsung bermain Mobile legend lagi di tempat duduk paling belakang meski di depannya masih ada beberapa yang kosong.
Sedari awal dia mendengarkan
Para pemateri sambil fokus ke Land Of Dawn (arena Permainan Mobile Legend)
Ketika masuk sesi pertanyaan, Joni selesai bermain Mobile Legend, ia memperhatikan para penanya yang menurutnya bertanya sangat Teknis sekali.
Joni memutuskan, untuk mengacungkan tangan meski sesi pertanyaan sudah di tutup.
Akhirnya ia disuruh maju.
"Sebelumnya mohon maaf, saya melihat pertanyaan terlalu teknis tadi, tapi saya sedikit tertarik dari pernyataan salah satu penanya bahwa Golput adalah HAM, sekarang izinkan saya sedikit menambahkan dari pertanyaan tersebut. HAM itu, Hak kita sudah tau, Asasi kita juga tau.. nah Manusia itu apa?"
Ucap Joni dengan singkat lalu kembali ke tempat duduk seraya mulai main mobile legend lagi.
Setelah mendengarkan jawaban yang kurang memuaskan bagi Joni, sesi diskusi di tutup, dan memasuki penampilan terakhir dari Joni, ia membawakan Puisi yang ia sendiri tak beri judul.
Izinkan aku untuk sedikit bercerita, tuan...
Tentang Sawah dan laut, di ambang maut..
Tentang dari manakah asalnya panganmu?
Tentang seorang petani yang sedang berkabung..
Dan tentang nelayan tua, yang terlihat murung..
Namun aku khawatir, kau tak mendengar ceritaku, tuan...
Kau sibuk bercengkrama nominal..
Kau sibuk bersenggama dengan kapital...
Di atas ranjang petani yang sedang berkabung.
Atau di atas Karpet nelayan, sehingga buat ia jadi murung.
Tapi apakah kau peduli, tuan??
Dimanakah tempat tidur petani, saat kau asyik bersenggama dengan kapital??
Atau dimana tempat ngopi Nelayan saat kau bercengkrama dengan nominal??
Aku yakin, kau tak akan peduli akan hal itu, tuan..
Maka akupun, tak peduli siapa yang menang di pemilihan tuan baru nanti...
Yang jelas Aku akan tetap main mobile legend, tetap berkarya dan bermanfaat bagi semua orang.
Karena guruku bilang, yang lebih penting dari politik, adalah kemanusiaan.
Tepuk tangan meriah, di tujukkam pada Joni yang berjalan turun ke tempat duduknya dengan bermain mobile legend.....
Heu heu heuu.....
Komentar
Posting Komentar