Belajar Dari Bumi Manusia
Banyak cerita yang terjadi di Bumi Manusia ini, entah nyata ataupun tidak. Semua bisa terjadi, yang tak mungkin bisa menjadi mungkin.
Sedikit ingin ku ber cerita, tentang tentang Negri yang kaya akan budaya Sumber Dayanya. Beratus tahun di jajah, bangsanya di jadikan hina oleh Negri-Negri yang bertanah Rendah dari arah barat sana.
Pribumi menjadi tahanan di tanah air mereka sendiri.
Ibu Pertiwi asal mula Dewi Widiowati yang menjadi primadona, hingga menitis pada Dewi Sinta pada masanya di Perkosa, di antara padi dan rempah-rempah yang ada.
Banyak calon-calon Rama, di bungkam terlebih dahulu oleh Angkara Murka Rahwana.
Hak-hak di rampas, Perlawanan selalu terhempas, kemanusiaan tak lagi punya tempat untuk bernafas.
Suara-suara keadilan dihilangkan, ilmu pengetahuan di sembunyikan.
Beratus tahun melawan, beratusribu jiwa di korbankan.
Sampai pada suatu masa terjadilah kemenangan yang terwujudkan lewat Kemerdekaan Anugrah Terindah pemberian Tuhan.
Dan berpuluh-puluh tahun pada masa mendatang, Kemerdekaan hanya sebatas kata "Kemerdekaan"
Banyak generasi muda penerus Kusuma Bangsa justru buta akan makna kemerdekaan yang mana berjuta nyawa telah terkorbankan. Kemerdekaan yang mana sejak zaman Nenek Moyang merupakan dambaan.
Mereka lebih suka terlena dalam penjajahan yang nyaman.
Tak mau tau pertempuran dalam serangkaian perang pemikiran yang panjang.
Merasa bangsa Merdeka nyatanya masih dijajah dalam bentuk yang berbeda.
Sedikit perlawanan, sedikit perjuangan.
Lantas masihkah mengira bahwa Kita sudah Merdeka? Sudahkah kau merasa Merdeka di Bumi manusia ini?
Sastrawan kenamaan Rembang, Gus Mus berkata "Kau tak akan benar-benar merdeka, sebelum kau mampu melepaskan diri dari belenggu perbudakan oleh selain tuhammu. Termasuk penjajahan oleh Nafsumu sendiri!"
#F02
Komentar
Posting Komentar