Beragama dengan tersenyum
Terkadang tak sedikit manusia yang beragama, namun tak tau hakikat dan tujuan dari kata “beragama” tersebut. Banyak orang yang memilih untuk beragama tetapi ketika ia merasa bisa dan merasa menguasai agama tersebut, ia langsung menghadirkan sekat pemisah kepada manusia lain yang berbeda agama atau bahkan yang satu agama namun berbeda aliran dengannya. Sejak dulu, saya ingin sekali membaca buku karya Mbah Sujiwo Tejo dan Mbah Kamba yang berjudul “Tuhan Maha Asyik” guna sedikit mendalami tentang hakikat beragama. Setelah saya bisa membaca buku tersebut dengan cara meminjam kepada salah satu kakak tingkat saya di perkuliahan sekitar lima hari lalu, saya jadi tertarik untuk membuat tulisan ini juga sekaligus mengerjakan tugas yang di berikan oleh si pemilik buku. Dalam buku tersebut saya menemukan banyak hal yang saya cari selama ini. Cakrawala berfikir saya mulai terbuka di antara kemampuan saya yang sangat terbatas. Saya menyesal dulu ser...